Jakarta - Mapolres Jakarta Timur sudah meminta
Deoxyribonucleic Acid (DNA) terkait dugaan kasus pemerkosaan anak SD.
Pengambilan sampel itu untuk memperkuat adanya dugaan tindak kekerasan.
"Kita
sudah mintakan (DNA-red) untuk si korban, dan kita sedang mintakan juga
ke dokter ke RS Persahabatan," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes
Mulyadi Kaharin di Mapolres Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).
Mulyadi
menuturkan, fungsi sampel yang diambil di tubuh korban, bakal banyak
mengungkap sejumlah hal. "Untuk mengaitkan, pertama kalau ada sisa
kekerasan, masih ada sisa dan kita kaitkan seperti itu. karena visum
atau autopsi dari RSCM yang belum keluar," tuturnya.
"Bagian-bagian
yang di organ vitalnya, seperti rambut dan darah," kata Mulyadi
menjelaskan apa saja yang nantinya diambil sebagai sampel.
Lebih
lanjut ia menegaskan kalau hasil visum dan autopsi masih belum diterima
secara resmi oleh pihaknya. Menurutnya, walaupun telah diterima hasil
visum ataupun autopsi korban, ia akan menggambarkan garis besar saja.
"Visum
dan autopsi belum terima secara resmi. Walau ada nanti besok atau lusa.
Menggambarkan garis besar saja. Disampaikan tegas hanya untuk
kepentingan penyidikan, tidak bisa konsumsi umum," paparnya.
Polisi
sendiri mengusut kasus ini bukan berdasarkan adanya laporan. Hingga
saat ini, polisi mengaku belum menerima adanya pengaduan dari keluarga
korban.
"Sejak masuk rumah sakit hari Sabtu (29/12) hingga hari
Minggu (6/1) korban meninggal, keluarga korban belum membuat laporan
resmi ke Polsek maupun Polres. Oleh karena itu, kami jemput bola sebagai
dasar kami bertindak," papar Mulyadi.
(edo/mok)
OPINI SAYA :
Astagfirallah hal'adzim,masih saja sering terjadi kasus-kasus seperti ini.Sepertinya sudah terlalu sering kasus pemerkosaan yang korbannya adalah anak-anak di bawah umur.Apalagi si pelaku melakukan tindakan asusilanya dengan di sertai kekerasan yang sampai membuat korbannya meninggal. Saya sangat prihatin dengan nasib anak-anak yang masih di bawah umur dan harus mengalami kejadian yang sangat tragis tersebut.Saya harap polisi dapat segera menangkap orang yang tidak punya peri kemanusiaan dan orang yang tidak tau moral tersebut,dan saya mau polisi memberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya,kalau perlu hukuman mati sekalian karena korban si pelaku juga sampai meninggal atas tindakan asusilanya itu.Itu adalah termasuk orang-orang calon penghuni penjara dunia dan akherat.
Semoga keluarga korban di berikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar