Sabtu, 03 November 2012

Rombongan Haji Menag Diprotes, Kemenag jadi Sasaran "Lempar jumrah


Jakarta - Protes terhadap besarnya rombongan peninjauan ibadah haji ke Arab Saudi bersama Menag Suryadharma Ali terus mengalir. Hari ini sejumlah aktivis melakukan aksi 'lempar jumrah' yang ditujukan di papan nama Kementerian Agama. Aksi mereka ini pun menyita perhatian pengendara yang melintas.

Jumlah para 'pelempar jumrah' ini tak banyak, hanya 10 orang saja. Namun aksi mereka menyita perhatian karena hampir semuanya mengenakan kain putih, layaknya orang yang tengah melaksanakan ibadah haji.

Yang mereka lempar bukanlah batu melainkan kertas yang diremas-remas sehingga membentuk bulatan. 10 orang ini merupakan anggota dari ICW, Lingkar Madani Indonesia, dan Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia.

Aksi mereka ini sempat membuat lalu lintas di depan Kemenag, di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat tersendat. Pasalnya para pengendara kendaraan yang tengah melintas terutama yang menoleh ke arah para aktivis ini. Apalagi setiap selesai satu kali lemparan, mereka berteriak 'Allahu Akbar'.

Setelah melakukan aksi lempar ini, mereka kemudian bertemu dengan Kepala Humas Kemenag Zainuddin Daulay, di lantai 1 Kemenag. Ray Rangkuti, koordinator Lingkar Madani Indonesia meminta Kemenag agar memberikan penjelasan terkait rombongan itu. Mereka menyerahkan surat yang berisi pertanyaan kepada Kemenag.

"Kami berharap bisa mewakili 200 calon haji Indonesia dengan harapan Kemenag lebih terbuka dan bertanggung jawab kepada umat. Kami juga mempertanyakan rombongan jumbo dan tanpa penjelasan dana. Dana keberangkatan mereka dari mana, syukur-syukur dari kantong pribadi. Tapi jika pun demikian, mengapa mereka mendapati keistimewaan untuk berangkat padahal antrean haji sudah mencapai sampai tahun 2016," papar Ray.

Sementara itu, Kepala Humas Kemenag Zainuddin menyampaikan bahwa dirinya hanya bisa meneruskan surat tersebut kepada pejabat yang lebih berwenang. "Kami terima dan akan saya informasikan ke pejabat yang berwenang. Tentunya semua pertanyaan akan kita teruskan termasuk mengenai 35 orang tersebut," ujar Zainudin.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementrian Agama, Bahrul Hayat menegaskan bila tim atau rombongan yang berangkat bersama dengan Menteri Agama Suryadharma Ali benar bertugas di Tanah Suci. Yang lain bukan dibiayai negara tapi melalui biro travel serta membayar sendiri.

Suryadharma Ali bertugas sebagai Amirul Hajj tahun 2012 ini. Selain istri, yang melekat dalam rombongan Amirul Hajj adalah para ajudan, sekretaris dan staf khusus. "Semua itu yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. Yang di luar itu adalah tanggung jawab dari masing-masing individu. Tidak ada yang dibiayai oleh Kementerian Agama," tegas Bahrul Hayat kepada wartawan menanggapi pemberitaan di beberapa media tentang rombongan yang berangkat bersama Menag Suryadharma Ali di kantor Misi Haji Indonesia Makkah, Rabu (31/10/2012).

  detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar